a/n :
Usia karakter di AU ini aku naikin dari aslinya, ya. Jadi, Jaemren disini bukan kelahiran 2000. Ceritanya pas 2014 mereka udah masuk SMA.
8 tahun yang lalu, 7 Juli 2014
Pagi itu matahari sudah bersinar cukup terik, padahal waktu baru menunjukkan pukul enam lewat empat puluh lima menit.
Jaemin sejak tadi masih sibuk merapikan seragam putih abu-abunya yang dari rumah ia pakai secara asal—mengingat dirinya akan telat berangkat ke sekolah.
Hari ini, hari pertama masuk SMA dan sialnya tadi pagi Jaemin terlambat membuka mata. Bunda sama sekali tidak membangunkannya karena kata Bunda, “Udah jadi anak SMA ‘kan? Bangun sendiri, masa harus Bunda bangunin terus?”
Alhasil Jaemin harus memasang 10 alarm dengan durasi jeda 5 menit sekali hingga pukul setengah enam. Namun, pada akhirnya, semua usahanya itu tiada berguna.
TW // loss of loved one , hallucination
CW // alcohol , reality denial
Jaemin masih terjaga.
Ia kira dengan pulang ke rumah, hatinya akan lebih tenang atau bisa saja ia tidak akan sekacau sebelumnya. Namun, nyatanya sama saja.
Sejak dirinya memutuskan untuk pulang, bayangan Renjun langsung menyambutnya pada detik pertama setelah Jaemin menginjakkan kaki di dalam apartment miliknya.
tw // major character death , loss of loved ones , funeral
Huang Renjun.
Nama itu berkali-kali Jaemin eja pelafalannya dan setiap kali Jaemin sampai pada penghujung katanya, ia membuang nafas berat kemudian kembali mengeja nama itu dari awal, membaca satu persatu huruf dari nama tersebut, melafalkan kata demi kata kemudian kembali mengeluarkan apapun itu yang sejak tadi menghimpit rongga dadanya. Berharap dengan begitu, sakit di dadanya akan sirna dengan sendirinya.
Kedua sudut bibir Renjun langsung terangkat waktu matanya secara perlahan terbuka. Sosok Jaemin dengan balutan kaos putih polos, lagi nopang kepalanya dengan sebelah tangan sambil natap Renjun penuh cinta.
Renjun berkacak pinggang setelah Jaemin muncul di balik pintu kosnya malam itu. Sebenarnya, amarah Renjun udah di ubun-ubun daritadi, tapi setelah lihat Jaemin cengengesan di depan pintu, bikin Renjun sedikit luluh. Payah emang.